Welcome

All aBout M3

Foto saya
hidup untuk cinta, apa iya harus aku percaya pujangga maya?

Selasa, Januari 6

Berbagi pengalaman tentang Sahabat Dunia Maya

July 17, 2008 at 9:56 am · Filed under Diary ·Tagged Blogging, Dunia Maya, Sahabat

Dari 7 bulan ngeblog di WordPress, banyak pengalaman menarik yang saya dapatkan. Sehubungan dengan waktu blogwalking yang terbatas, saya tidak sempat berlama-lama melakukannya sehingga sahabat dunia maya saya juga tidak terlalu banyak.

Saya mengetik postingan on the spot setelah tiba di kantor, tidak seperti Bos Nh18 yang mengetik postingan dan cadangan postingan di rumahnya. Saya sengaja membatasi diri agar hidup saya lebih seimbang. Jika di rumah juga masih nge-net, saya khawatir hidup saya mengalami information overload, seperti ditulis Ninok Leksono pada Kompas Senin minggu lalu.

Di antara yang paling dekat, tentu saja klub Asunaro: Bos Trainer, Ime-chan, dan Jeng Lala (urutan disesuaikan dengan usia). Selain itu ada Pak Sawali di Kendal, Mas Trijokobs di Bogor, Mang Kumlod di Jakarta, Mbak Dewi Yuhana di Malang, Hangga Damai mahasiswa IPB, Pak Oemar Bakrie dosen ITB, Bu Edratna di Jakarta, Bang Eby di Madiun, Pak Ersis (EWA) di Banjarbaru, eNPe di Pontianak, Bu Rita di Soroako, Amori77 di Makassar, dan yang baru-baru ada Koko, Ressa di New Zealand, Amin Subandi di Lhokseumawe, Mbah Justinus dan Gunawan. Bagi blogger yang pernah berkunjung tapi lupa saya sebutkan, mohon maaf yang tulus dari saya.

Uniknya, ada juga pengunjung setia misterius, tapi dia tidak punya blog. Namanya Whitewizard dan dia rajin memberikan komen. Sampai kini saya nggak tahu siapa dia.

Selain itu ada juga blogger yang sebelumnya sudah saya kenal seperti Tulang Mula Harahap dan beberapa teman sekolah: Handoko, Vizon, dan Miftah.

Ngomong-ngomong, kalau soal misterius sebenarnya ada juga pemilik blog yang masih misterius. Contohnya nggak usah jauh-jauh, ya Bos Nh18 yang sampai kini belum memproklamirkan namanya, juga Mang Kumlod yang tetap memakai nama samaran.

Yang ingin saya sampaikan adalah, betapa dunia maya membuat kita seolah dekat, bahkan lebih dekat dari tetangga sebelah rumah kita. Semua yang kita alami sehari-hari seolah diketahui oleh teman kita di sudut lain di dunia ini. Saya yang di Jakarta bisa tahu apa yang terjadi dengan Ime-chan di Tokyo, Lala di Surabaya, dsb.

Ironisnya, saya tidak tahu apa yang terjadi dengan tetangga saya di kompleks perumahan. Di satu sisi ini mencerahkan, di satu sisi kok jadi paradoks juga ya….

Saya tahu Ime-chan punya dua anak, Bos Nh18 punya tiga anak, dan Lala sibuk pacaran sambil menyiapkan buku best seller-nya. Sementara saya tidak tahu berapa anak tetangga di depan rumah saya. Apakah mereka ada yang sakit? Saya tahu masa lalu dan sejarah hidup Ime-chan, Bos Nh dan Lala, tetapi nggak pernah tahu sejarah hidup tetangga saya.

Setiap pagi, setelah komputer dinyalakan, secara otomatis saya mengunjungi blog mereka untuk melihat apa yang mereka tulis hari ini, apa tanggapan mereka tentang komentar saya kemarin, dsb. Rasa penasaran itu terus datang setiap hari tanpa saya bisa membendungnya. Entah sampai kapan.

Pokoknya, sahabat dunia maya telah membuat hidup saya menjadi lebih berwarna, lebih bermakna. Saya menduga demikian juga yang dirasakan oleh teman-teman. Rasa bermakna ini menurut saya sangat penting dalam hidup, sehingga kita tetap optimis dengan apa yang akan kita hadapi di masa mendatang. Pengalaman yang dituliskan oleh teman-teman juga dapat menjadi cermin bagi saya secara pribadi untuk lebih bersyukur kepada-Nya.

Edit by Agnesia

Tidak ada komentar: