Welcome

All aBout M3

Foto saya
hidup untuk cinta, apa iya harus aku percaya pujangga maya?

Selasa, Desember 16

Puisi yang berkaitan dengan hubungan maya

Bayangan Dalam Hari

Semenjak satu peristiwa berdiam dalam telinga.
Berdengung membising dalam aliran otak dan prasaan.
Semenjak itu satu kenangan datang membujuk raga.
Mendekati tiap garis kehidupan yang sudah nyata.
Semua peristiwa ada awalnya dan akhirya.
Dalam hari yang sudah dilewati dengan banyak halangan.
Dan hari yang terlewati suatu kenangan yang terbayang.
Seindah senyum dan tawa yang muncul sesekali saja.
Berpegang pada imani disatu sisi.
Berpegang pada janji disatu kata.
Ada yang tau ini benar, ada yakin ini salah.
Tapi ungkapan dalam semesta kata bukanlah kata cinta.
Berharap senang bersamamu dalam tiap hari.
Bercerita dengan kata sayang disetiap pujian.
Berharap kau tau akan muncul kata.
Jika engkau percaya memegang menggenggam tangan bersama.
Bayangan dalam hari sebetulnya nyata seperti mimpi.
Memimpikanmu dalam tiap renungan malam.
Esok dari malam usahlahlah kau peduli kabaran orang.
Tapi lihat ada dirimu disini tabah hadapi kondisi baikmu.
Tidak akan pergi kemana saja, marah dan diam akan surut, itu janjiku,
Manisnya kata dan dirimu smoga tidak berujung perih.
Walau hari berganti tahun, tahun berjung abad.
Tetap ada rindu berujung sayang, sehingga aku masih kasihmu hingga ajalku nanti.
[By : Rahmad.N.Hutagalung]
[26 Juli 2007 9:45:40]
Artikel Populer Pujangga Indonesia. Copyright © 2008 Ilmu Sastrawan Indonesia. 16
Aku bercrita pada sadarmu
Terasa memang hari dah panjang.
Tapi detil suasana g pernah menderu.
Cuma..., pikiran yang sudah kosong.
Ato karena semangat yang patah, g juga mungkin.
O, cara berpikir mungkin yang dah bosan.
Ada orang bilang kesan pertama begitu menggoda.
Sesudah dikenal & mengenal, akur jadi hilang,
lalu prinsip hina & caci makipun datang.
Seterusnya saling meninggalkan.
Ada orang kesan pertamanya ada yang buruk,
tapi aku g tau apa itu baik,
tapi diluar pendapat nantinya hasil tinggi,
mungkin g ternilai.
Klo dipikir, enak ya hidup dalam batas kemampuan,
Padahal aku jarang minum kopi.
Sebab pahitnya terasa dalam setiap melangkah,
yg hidup ini moga tidak sepahitnya.
Tinggal jejak manis yang sering dibawa sampai habis.
Tidak ada yang kejam, g ada yg tau, bukan marah,
g juga senyum, atau suntuk, bukan stres, atau gila,
tanpa nangis dan sedih atau marah.
Layak umur panjang berkesudahan.
Tetap rentangkan tangan, aku ingin hidup, semua juga,ya..., ingin.
Smoga Tuhanku ampuni dosa kita, dan ada berjanji ada kisah baru.
Smoga slalu salah.
Tapi, ah..., crita memang panjang.
Tidak ada habisnya, yang pasti, semua bilang bohong, banyak kibulnya.
Biar saja kita yang tau, atau aku..., biar saja.

[By : Rahmad.N.Hutagalung]
[02 Juni 2007 1:00:50]
Artikel Populer Pujangga Indonesia. Copyright © 2008 Ilmu Sastrawan Indonesia. 28




Sudahlah Merenung


Dari sini, aku bicara.
Dimana ada kesedihan itu.
Dalam Jeruji kobaran semangat.
Dia, kamu, hey... gadis sicantikku, sudahlah merenung hari ini.
Kan ku patahkan smua janjiku, lalu kuluruskan smua jalan yg berliku.
Nantinya sepiku merenung bersamamu dalam tiap saat.
Sudahlah, usaikanlah renunganmu saat esok, kini.
Hey gadis candaku..., tetap bersama sayangku.
Maafkanlah sayang..., bilaku tak berguna...

Tapiku masih sadar apa adaku disini.


[By : Rahmad.N.Hutagalung]
[02 Juni 2007 1:00:50]
Artikel Populer Pujangga Indonesia. Copyright © 2008 Ilmu Sastrawan Indonesia. 28



Aku bercrita pada sadarmu


Terasa memang hari dah panjang.
Tapi detil suasana g pernah menderu.
Cuma..., pikiran yang sudah kosong.
Ato karena semangat yang patah, g juga mungkin.
O, cara berpikir mungkin yang dah bosan.
Ada orang bilang kesan pertama begitu menggoda.
Sesudah dikenal & mengenal, akur jadi hilang,
lalu prinsip hina & caci makipun datang.
Seterusnya saling meninggalkan.
Ada orang kesan pertamanya ada yang buruk,
tapi aku g tau apa itu baik,
tapi diluar pendapat nantinya hasil tinggi,
mungkin g ternilai.
Klo dipikir, enak ya hidup dalam batas kemampuan,
Padahal aku jarang minum kopi.
Sebab pahitnya terasa dalam setiap melangkah,
yg hidup ini moga tidak sepahitnya.
Tinggal jejak manis yang sering dibawa sampai habis.
Tidak ada yang kejam, g ada yg tau, bukan marah,
g juga senyum, atau suntuk, bukan stres, atau gila,
tanpa nangis dan sedih atau marah.
Layak umur panjang berkesudahan.
Tetap rentangkan tangan, aku ingin hidup, semua juga,ya..., ingin.
Smoga Tuhanku ampuni dosa kita, dan ada berjanji ada kisah baru.
Smoga slalu salah.
Tapi, ah..., crita memang panjang.
Tidak ada habisnya, yang pasti, semua bilang bohong, banyak kibulnya.
Biar saja kita yang tau, atau aku..., biar saja.

[By : Rahmad.N.Hutagalung]
[02 Juni 2007 1:00:50]
Artikel Populer Pujangga Indonesia. Copyright © 2008 Ilmu Sastrawan Indonesia. 28

Tidak ada komentar: